00%
PPVTPP

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Publikasi

Kunjungan Kerja BPSB Kalimantan Selatan Ke Pusat PVTPP: Koordinasi dan Penguatan Pendaftaran Varietas Tanaman

Guest

PPVTPP

15 Oct 2024 14:19 WIB
Cover
Pusat PVTPP

Rabu 9 Oktober 2024, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Kalimantan Selatan melakukan kunjungan kerja ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) di Jakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dalam proses pendaftaran varietas tanaman serta membahas langkah-langkah strategis pengembangan varietas unggul.
BPSB Kalimantan Selatan, yang bertugas mengawasi dan mengelola sertifikasi benih, secara rutin berhubungan dengan Pusat PVTPP dalam proses pendaftaran varietas. Kalimantan Selatan dikenal kaya akan biodiversitas, baik dari tanaman pangan maupun hortikultura, dengan lebih dari 150 varietas yang telah terdaftar dan memperoleh Surat Keputusan (SK) izin edar. Pada tahun 2024, BPSB Kalsel menargetkan pendaftaran 18 varietas baru yang sedang diprogramkan untuk pelepasan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan dan menjaga keberlanjutan produksi benih lokal.
Leli Nuryati, Kepala Pusat PVTPP, menyampaikan dalam pertemuan tersebut, "Kolaborasi dengan BPSB sangat penting untuk memastikan proses pendaftaran varietas berjalan lancar. Kami menyambut baik inisiatif Kalimantan Selatan yang kaya akan keanekaragaman hayati untuk terus mendaftarkan varietas-varietas lokal unggul. Harapan kami, BPSB dan pemerintah daerah dapat terus mendukung program pendaftaran varietas serta menjaga kesinambungan pengembangan varietas tersebut di lapangan."
Lebih lanjut, Leli menekankan pentingnya pengawasan varietas secara berkala. "Bukan hanya sekadar mendaftarkan varietas, tetapi juga memastikan bahwa varietas yang dilepas benar-benar dikembangkan dan diperbanyak secara baik di lapangan. Kami juga berharap ke depan, pengawasan varietas yang sudah terdaftar dapat lebih diperketat, terutama di tengah maraknya e-commerce yang menawarkan benih ilegal," tambah Leli.
Zainul Arifin, Kepala BPSB Kalimantan Selatan, turut menegaskan komitmen BPSB dalam mendukung upaya ini. "Kami sangat berterima kasih kepada Pusat PVTPP atas dukungan dan arahan selama ini. Tahun 2024 ini, kami fokus pada pendaftaran 18 varietas baru, di mana 5 di antaranya merupakan varietas tanaman pangan dan 10 varietas hortikultura, sementara 3 varietas siap kami lepaskan. Dengan adanya masukan dari Pusat PVTPP, kami akan lebih optimal dalam pengawasan dan pengembangan varietas-varietas lokal ini."
Zainul juga menyoroti pentingnya peningkatan frekuensi tanam di Kalimantan Selatan, terutama melalui inovasi intervensi pengairan untuk lahan sawah dan rawa. "Dengan memanfaatkan teknologi dan intervensi pengairan, kami bisa meningkatkan indeks pertanaman dari 1 kali menjadi 2-3 kali setahun. Ini akan sangat membantu petani dalam menjaga produktivitas meskipun menghadapi musim kering," ujarnya.
Kalimantan Selatan, terutama Kabupaten Banjar dan Tabalong, merupakan wilayah yang memiliki cakupan terluas dalam pengembangan varietas tanaman. Kantor BPSB yang terletak di Banjarbaru menjadi pusat aktivitas untuk pengawasan dan pengembangan varietas lokal.
Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan, BPSB Kalsel juga memfokuskan pengembangan padi unggul dan padi lokal secara proporsional. Tantangan utama yang dihadapi adalah preferensi pasar yang lebih menyukai beras lokal seperti beras pera, yang bulirnya kecil dan ramping, sehingga ketika pasokan berkurang, harga beras cenderung naik. Hal ini menyebabkan inflasi di Kalimantan Selatan, karena masyarakat Banjar tidak begitu menyukai beras medium yang dijual oleh Bulog.
Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan adalah perubahan kaidah tanam untuk meningkatkan frekuensi penanaman dari 1 kali menjadi 2-3 kali setahun dengan bantuan intervensi pengairan selama musim kering, baik di lahan sawah maupun rawa. Teknik budidaya padi lokal secara konvensional memerlukan waktu 6 bulan, namun dengan teknik semai-tanam, siklus penanaman bisa dipersingkat hingga memungkinkan 2-3 kali panen dalam setahun.
Pengalaman dan komitmen Kalsel dalam hal ini dapat dibagi melalui program "PVTPP on Talk," di mana pemerintah daerah menyampaikan strategi pendaftaran varietas dan pengembangan SDG tanaman. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah pembiayaan pengembangan varietas, yang melibatkan sumber daya manusia, anggaran dan komitmen kuat, termasuk dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ke depan, BPSB Kalsel berharap dapat mendorong seluruh kabupaten, untuk mengembangkan lebih banyak varietas lokal yang terdaftar. Kolaborasi dengan Pusat PVTPP dan BRIN menjadi langkah kunci dalam memastikan pengembangan varietas ini berjalan lancar, serta menjawab tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak.
Melalui kunjungan ini, BPSB Kalimantan Selatan dan Pusat PVTPP telah menetapkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pengembangan dan pengawasan varietas tanaman di Indonesia, dengan fokus pada adaptasi terhadap perubahan iklim serta peningkatan produktivitas pangan lokal.

Dilihat 173 kali


Hubungi Kami

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

  • Kantor Pusat Kementerian Pertanian
    Gd B Lantai 5
    Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan
    Jakarta Selatan

Ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Padu Satu)

  • Kantor Pusat Kementerian Pertanian
    Gd B Lantai Dasar
    Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan
    Jakarta Selatan

WhatsApp Center

Total Pengunjung

Kunjungan Hari Ini

  • 43

Kunjungan Bulan Ini

  • 4628

Kunjungan Tahun Ini

  • 11038

Total Kunjungan Keseluruhan

  • 34204

Link Terkait

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Indonesia National Single Window

Online Single Submission