JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong percepatan swasembada di Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu daerah sentra padi terbesar di Provinsi Jawa Barat. Hal ini disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia mampu mewujudkan swasembada dalam waktu singkat.
Menurut Mentan Amran, Kabupaten Sukabumi memiliki potensi yang cukup besar terutama dalam menambah daya gedor produksi nasional seperti yang diharapkan bersama untuk menghadirkan swasembada. Karena itu, Mentan ingin semua pelaksana tugas atau Penanggungjawab yang telah dibentuk mampu merealisasikan berbagai program prioritasnya seperti percepatan luas tambah tanam (LTT).
Senada dengan arahan Mentan Amran, Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan bahwa percepatan swasembada mutlak dilakukan semua pihak di smeua daerah. Khusus untuk Sukabumi, pelaksanaan swasembada akan dipimpin jajaran Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP).
Penanggungjawab percepatan swasembada Kabupaten Sukabumi yang juga Kepala Pusat PVTPP Kementan, Leli Nuryati mengatakan bahwa percepatan swasembada di Sukabumi meliputi Luas Tambah Tanam, Pertanaman Padi Gogo, gerakan Brogade Pangan Optimasi Lahan dan Cetak Sawah Rakyat.
Leli mengaku optimis percepatan swasembada di Sukabumi dapat berjalan sesuai target mengingat saat ini pihaknya mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak seperti Dinas Pertanian, Ditjen-ditjen Kementan dan juga jajaran TNI.
“Berdasarkan SK terbaru kami ditugaskan kembali di Kabupaten Sukabumi setelah sebelumnya kami juga bertugas disini. Dan Melalui SK ini Bapak Menteri dan Bapak Sekjen menugaskan kami dari PVTPP untuk segera bekerja melakukan percepatan. Pada prinsipnya kami optimis dapat mencapai target dan memberikan kontribusi positif di Jawa barat untuk swasembada pangan yang ditargetkan Bapak Presiden tercapai di tahun 2025 ini,” ujar Leli dalam rapat koordinasi percepatan swasembada Sukabumi, Rabu, 12 Maret 2025.
Sebagai langkah kongkrit, Leli mengatakan dalam waktu dekat akan membuat posko untuk berbagai layanan dan skema kerja menuju swasembada. Satu yang pasti, Leli menargetkan percepatan tanam di bulan Maret 2025 ini.
“Nanti tim kami akan selalu berada di lapangan bersama dinas, TNI dan para petani untuk mengawal jalanya program swasmebada dengan baik,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap mengatakan bahwa persiapan percepatan swasembada terus dilakukan baik melalui koordinasi maupun peninjauan langsung terhadap semua target tanam yang mencapai kurang lebih 216.456 hektare.
“Pertanian Sukabumi memang menjadi perhatian khusus sehingga apa yang disampaikan Bapak Presiden beriringan dengan Pak Menteri dan juga Pak Bupati. Bahkan di Sukabumi, Beras itu menjadi komoditas dominan yang menentukan capaian target ke depan,” katanya.
Dari semua target tersebut, kata Sri, nantinya akan dibagi ke semua Kecamatan dengan melibatkan brogade pangan, para penyuluh dan juga dukungan langsung dari jajaran TNI dan akan menjadi laporan bulanan sampai laporan harian.
Meski demikian, Sri mengatakan bahwa sebagian wilayah pertaniannya baru saja mengalami musibah banjir sehingga sedikit mengganggu jalanya produksi akibat sawah dan lahan yang rusak.
“Kami baru saja dihantam bencana yang dapat mengganggu proses percepatan produksi akibat terimbas dari bencana ini. Namun untuk prasaran yang dalam proses pelaksanaan kita juga sudah mengusulkan 8 unit irpom, kemudian oplah kering. Sampai dengan sekarang, progresnya sedang menyusun SID dan tenaga pengerjaan fisiknya dari Maret sampai Mei,” katanya.
Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pagan Kementan, Abdul Roni Angkat mengatakan bahwa luas tambah tanam LTT Sukabumi berdasarkan data pemerintah pusat mencapai 11549 hektare. Target tersebut apabila dibandingkan dengan wilayah Sukabumi sendiri malah jauh di atasnya yaitu berkisar 15.000 hekatre.
“LTT total yang dimaksud disini selanjutnya akan dibagi untuk padi reguler yang sudah habis karena benih padi itu diperuntukkan untuk seluruh Indonesia. Namun jika nantinya ada lahan yang terdampak banjir maka pihaknya akan memberi bantuan benih,” katanya.
Direktur Perbenihan Ditjen Perkebunan Kementan, Ebi Rulianti menambahkan bahwa saat ini piahkanya sudah menerima laporan CPCL lahan yang sudah mendapat SK untuk dimulai pertanaman. Salah satunya SK di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat.
“Untuk lahan lahan yang sudah di sk kan ada di Cianjur 2700 hektare. Kalau di Sukabumi ada lahan perkebunan dan monokultur. Yang pasti semuanya saya kira perlu pendekatan ke petani supaya mau dilakukan percepatan tanam dengan kondisi keterbatasan anggran seperti bantuan pestisida dan benih,” jelasnya.
Dilihat 25 kali
Ikuti terus informasi terbaru
Supaya selalu up-to-date!