00%
PPVTPP

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Publikasi

Genjot Pertambahan Luas Tanam Padi, Pusat PVTPP lakukan Gerakan Tanam MT 3 di Kabupaten Kebumen

Guest

PPVTPP

13 Sep 2024 09:59 WIB
Cover
pompanisasi

KEBUMEN - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan program perluasan areal tanam atau PAT tanaman padi guna menggenjot produksi nasional disaat kekeringan melanda seluruh daerah. Salah satu yang dilakukan adalah gerakan tanam padi MT III yang digelar di Desa Jladri, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

PJ PAT Kabupaten Kebumen, Leli Nuryati mengatakan bahwa potensi sawah tadah hujan di desa tersebut sangat besar terutama dalam meningkatkan indeks pertanaman dengan meminimalisir terjadinya puso. Adapun luasan STH di sana mencapai 149 hektare yang seluruhnya merupakan STH non irigasi alias tidak ada sawah irigasi.

Karena itu, Leli mengatakan sumber air yang bisa digunakan saat ini adalah sumur bor mengingat air sungai tidak bisa digunakan petani lantaran memiliki kandungan asin akibat intrusi air laut yang hanya berjarak satu kilometer.

"Jadi kondisi disini meskipun tersedia sumber air dari sungai telomoyo dan debit airnya besar, namun tidak bisa digunakan karena airnya asin. Tapi untuk pompa tetap berjalan karena digunakan dalam mendorong air ke pesawahan," ujar Leli, Kamis, 12 September 2024.

Leli mengatakan, saat ini para petani memasuki MT III yang berarti program pompanisasi di Kabupaten Kebumen berjalan dengan baik.

Benih yang digunakan petani adalah varietas padi Inpari 32 adalah bantuan langsung dari Kementerian Pertanian. Realisasi tanam STH untuk Kabupaten Kebumen saat ini mencapai 1.835,9 hektar dari target 1.369.7 hektar atau 134,04 persen.

"Namun demikian petani mengharapkan adanya penggunaan listrik sebagai pengganti bahan bakar bensin yang memiliki biaya tinggi," katanya.

Sebagai informasi, kegiatan gerakan tanam ini turut dihadiri secara langsung Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Astu Unadi dan Imam Wahyudi serta Tenaga Ahli Wamentan Dian Supardiyanto, jajaran Kodim 0709 dan jajaran Forkompimda.

Mengenai hal ini, Astu bercerita, pompanisasi merupakan ide cerdas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang digagas khusus untuk meningkatkan Indeks Pertanaman disaat el nino melanda seluruh dunia.

"Dengan pemanfaatan pompa, tidak saja meningkatkan pertambahan areal tanam namun juga mampu meningkatkan indeks pertanaman dari yang semula IP 100 ke IP 200 atau bahkan IP 300. Maka itu, saya sampaikan terimakasih kepada Bu Leli selaku PJ PAT yang terus berada di lapangan memantau jalannya PAT untuk meningkatkan produksi kita yang jauh lebih besar," jelasnya.

Tenaga Ahli Wamentan Dian Supardiyanto mengapresiasi kerja keras para petani yang gigih berada di lapangan dalam meningkatkan produksi nasional. Karena itu dia ingin, petani memaksimalkan semua bantuan pemerintah baik pompa, benih sampai penyediaan pupuk subsidi.

"Inii merupakan bentuk keseriusan petani sebagai pejuang pangan dalam mendukung program pemerintah untuk pencapaian produksi padi," katanya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam (PAT) disaat kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia. Lewat program tersebut, Amran yakin Indonesia mampu meningkatkan produksi padi secara maksimal.

"Pompanisasi sudah kita distribusikan secara merata, kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman. Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga lumbung pangan dunia," jelasnya.

Dilihat 16 kali