Blitar - Kabupaten Blitar menjadi salah satu kabupaten yang berkomitmen menjadi sentra utama pengembangan anggur nasional. Pada Senin (11/12), tanda daftar varietas lokal untuk empat varietas anggur Kabupaten Blitar: Jatinoman, Boekari, Takripan, dan Gurdisom diserahkan secara simbolis oleh Dr. Liferdi Lukman, Direktur Buah dan Florikultura, kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Drs. Izul Marom, M.Sc. Penyerahan tanda daftar ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan “Pencanangan Gerakan Nasional Substitusi Anggur Impor 20% pada Tahun 2030” di Pendopo Pondok Pesantren Maftahul Ulum, Blitar. Akselerasi pendaftaran varietas tanaman anggur di daerah tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian Pertanian (Direktorat Buah dan Florikultura dan Pusat PVTPP) dengan Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI).
“Dengan teknologi modern, lahan yang sempit di perkotaan pun tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan produksi anggur dan mengurangi ketergantungan pada impor,” ujar Mentan Amran Sulaiman beberapa waktu yang lalu. Sejalan dengan hal tersebut Liferdi menyampaikan perlunya dukungan dari pemerintah Kabupaten Blitar dalam pengembangan komoditas anggur. “Kami yakin dan optimis dengan sumber daya genetik yang dimiliki; namun di sisi lain, seleksi masih perlu dilakukan untuk mendapatkan varietas anggur lainnya yang dapat berkembang adaptif sehingga target substitusi impor anggur sebesar 20% dapat tercapai pada tahun 2030. Tentu saja sinergitas dan kolaborasi dalam melaksanakan project tersebut menjadi satu kunci utama,” tegasnya
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP), sebagai bagian dari Kementerian Pertanian, turut mendukung upaya-upaya tersebut melalui pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam pendaftaran varietas lokal dan pendaftaran varietas hortikultura dalam rangka peredaran.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan adanya defisit perdagangan buah-buahan pada tahun 2022 yang mencapai Rp 18,8 triliun. Impor anggur menyumbang sekitar 40%, setara dengan lebih dari Rp 5 triliun atau 101.899 ton buah anggur.
Di Indonesia, anggur menjadi buah subtropis yang populer. Anggur berkembang pesat hingga masyarakat perkotaan pun berminat untuk terlibat dalam urban farming dan menanam anggur di pekarangan rumah. Menyikapi hal ini, Kementerian Pertanian bersama dengan para penggiat anggur di seluruh Indonesia mengadakan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi anggur domestik atau lokal.
Untuk mencapai tujuan ini, dilakukan berbagai kegiatan di antaranya Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Anggur Konsumsi Indonesia pada Agustus 2023, melibatkan pihak-pihak terkait dari Thailand, Jepang, praktisi, dan peneliti. Selain itu, dilakukan sosialisasi dan pelatihan bimbingan teknis bagi petani dan pelaku usaha anggur, serta pemberian bantuan berupa greenhouse dan peralatan pendukung.
Sebagai rangkaian kegiatan tersebut, dilakukan bimbingan teknis dengan beberapa topik. Pusat PVTPP, diwakili oleh Kemas AF Zakki (Verifikator Pendaftaran Varietas dan Sumber Daya Gentik (SDG) Tanaman), memberikan materi tentang mekanisme pendaftaran varietas lokal yang meliputi regulasi, SOP, dan persyaratan.
Dilihat 713 kali
Ikuti terus informasi terbaru
Supaya selalu up-to-date!